Minggu, 28 Februari 2016

Korea Winter Trip Day 3 - Nami Island & Petite France

14 Desember 2015.
Hari ke-tiga kami di Seoul.


Hari ini jadwalnya kami jalan jalan ke Nami Island letaknya di daerah Chuncheon, Gangwon-do. Jaraknya cukup jauh dari Seoul kurang lebih 1 jam 30 menit dengan menggunakan subway.
Rencana sih kita mau berangkat pagi supaya bisa keliling daerah Gangwon-do, karena disana bukan cuma aja Nami Island tapi ada juga Petite France, Gapyeong Rail Bike dan Garden of Morning Calm.
Tapi apa daya mungkin karena kecapean kemarin habis main ski dan jalan beberapa kilo buat ke Namsan dan juga matahari yang malu-malu buat terbit di pagi hari karena memang cuacanya lagi mendung pagi itu. Jadi kita baru kebangun jam 10 pagi, padahal gw sama temen gw suci sebenernya udah bangun pagi dan mandi trus kita bobo boboan lagi sambil nunggu temen gw yang satu lagi bangun, eh malah bablasss sampe jam 10. Alhasil kita baru jalan ke Nami jam 12 siang dan nyampe Nami + jam 2 siang karena pake acara nyasar.
Ada beberapa cara untuk menuju ke Nami Island, bisa dengan Limousine Bus atau dengan menggunakan Subway atau pilihan terakhir dengan menggunakan ITX.
Untuk menggunakan Limousine Bus, bisa naik dari Insa-dong atau Jamsil tergantung kamu lebih dekat ke daerah yang mana. Kalau bebas memilih, saya menyarankan naik dari Insa-dong karena dekat juga dengan pusat belanja. Lokasi bus di Insa-dong terletak di sebelah Tapgol Park. Anda bisa menggunakan subway dan turun di Jonggak Station Exit nomor 3 atau Jongno 3 Ga Station Exit nomor 1. Karena permintaan yang tinggi, disarankan anda melakukan reservasi atau pemesanan tiket sebelumnya. Pemesanan tiket bisa dengan :
  • Datang ke kantor Naminara Republic Embassy : 3F, Gallery Sang Building 157 Insa-dong (di seberang Starbucks).
  • Atau via telp : +82-2-753-1247 (jangan takut, Customer Servicenya bisa berbahasa Inggris). 
Untuk informasi lebih jelas bisa langsung klik di sini.
Kalau ITX, saya sendiri masih minim informasi untuk yang satu ini. Tapi dari beberapa blog yang saya baca naik ITX bisa dari station Cheongyagni (Line1) ke arah Cuncheon dan berhenti di station Gapyeong.
Kami lebih memilih untuk naik subway dari station Sinseol-dong, kenapa? karena cuma cara itu yang kita tau saat itu hahaha. Oke, jadi kita naik subway menuju ke Gapyeong station hanya dengan bermodalkan subway map (ada aplikasinya silahkan di download di appstore atau playstore) dan alhasil nyasar karena transitnya yang rada tricky. Saat itu gw sebagai guide berpegang teguh sama map subway yang tercetak di buku "Official Tourist Guide" (bisa didapat dimana aja di segala penjuru Seoul). Disitu tercetak kalau menuju Gapyeong station dari Sinseoldong ada 2 pilihan.
Pertama kita bisa transit di Kwangwoon Univ. Station langsung ngambil Gyeongui line dan turun di Gapyeong Station, simple transit cuma satu kali.
Kedua kita bisa transit di Hoegi Station lanjut ambil Jungan Line dan transit lagi di Sangbong atau Mangu Station baru ambil Gyeongui Line dan turun di Gapyeong Station, ribet transit dua kali.
Sebagai orang yang berpikiran simple gw pilih lah pilihan yang pertama, cuma transit satu kali di Kwangwoon Univ. Station. Tapi apa yang terjadi, justru pilihan gw itu salah. Gak tau ini cetakan subway map nya yang typo atau emang itu jalur baru yang belum official subwaynya, entahlah. Yang jelas pilihan pertama is a big mistake, karena gak ada subway ke Gapyong Station dari Kwangwoon Univ. Station. So kita harus balik lagi ke Hoegi Station dan ambil pilihan jalur yang kedua buat nyampe di Gapyeong station, mau simple malah jadi ribet.
Eniwei kita berhasil foto di Kwangwoon Univ. Station sebagai kenang-kenangan kehilafan kita karena milih jalur yang salah.

Nyasar di Kwangwoon Univ. Station
Kehilafan yang kedua, setelah nyadar kalau kita salah station kita akhirnya pindah jalur untuk naik subway yang ke arah Hoegi Station. Layaknya Commuter Line (CL) di Jakarta, ibaratnya ini statsiun sama kayak Stasiun Tanah Abang (liat aja gambarnya sama kayak di Tn. Abang kan hehehe), mereka juga ada kereta balik. Kita sebenernya udah curiga kalau itu kereta balik, karena itu subway berhenti lumayan lama di depan kita dan kosong, tapi karena ragu-ragu mikirnya kalau itu subway bakal ke arah berlawanan kita cuekin aja, eh tiba-tiba dia jalan ke arah Hoegi Station dan seketika kita liat-liatan trus ngetawain kebodohan sendiri. Tapi untungnya gak lama subway yang kita tunggu-tunggu akhirnya dateng. Thanks God.
Perjalanan ke Gapyeong lumayan lama, tapi terhibur sama pemandangan diluar. Mulai dari rumah rumah warga korea, bukit-bukit, sampai lautan luas. Kurang lebih jam 2 siang kita baru sampai di Gapyeong Station dan disambut sama gerimis centil. Begitu keluar station kita langsung ke arah halte bus buat naik "Gapyeong City Tour". Kalau memang tujuannya buat keliling Gapyeong lebih murah naik City Tour, tapi kalau hanya mau ke Nami Island mending naik taxi aja, PP paling hanya 4.000 KRW.
Persis di samping halte bus ada Tourist Information Center, langsung masuk aja buat nanya-nanya jadwal bus. Petugasnya ramah ramah dan bisa bahasa Inggris, jadi komunikasi lancar. Harga Gapyeong City Tour 6.000 KRW dan dapat dibeli di atas busnya, sopirnya akan ngasih kita tiket semacam gelang dan harus kita pake, jadi nanti pas mau naik busnya lagi tinggal nunjukin tiket yang ada di pergelangan tangan kita.
Halte Bus
Tiket Gapyeong City Tour
Jarak dari Gapyeong station ke halte bus Naminara tidak terlalu jauh, tapi kita masih harus jalan kaki lagi buat sampai di port ferrynya Nami Island. Ada dua pilihan untuk nyebrang ke Nami Island, selain ferry ada juga yang namanya "Namiseom Zip Wire (남이섬 짚와이어)" semacam flying fox gitu, kalau yang berjiwa petualang wajib nyobain ini pas musim dingin mungkin keriput2nya bisa hilang karena muka jadi beku hehehe.



Karena gw masih muda dan belom keriput, makanya gw lebih milih naik ferry aja nyebrangnya (padahal emang gak berani).

Walaupun gerimis mengundang tapi kita harus tetep narsis yes. ^^




Badan udah makin beku karena basah kena air hujan plus udara yang dingin akhirnya kita mutusin buat makan dulu sebelum nerusin perjalanan ke Petite France.
Karena badan udah beku kayaknya otak kita jadi ikutan beku, gak bisa mikir, masuk restoran ngasal yang penting hangat trus mesen menu juga ngasal aja mau nyari yang kuah kuah malah jadi mesen mie dingin, makin beku otak kita hahaha.
Buckwheat Noodle #yg ternyata mie dingin#

Untung ada menu penyelamat, kita pesen bibimbap dan ini jadi bibimbap terenak yang pernah gw makan.
Bibimbap from Heaven
Selesai makan kita langsung capcus ke Petite France, mengingat hari mulai malam dan juga kita harus ngejar jadwal City Tour Bus dan subway terakhir ke Seoul.
Sampai jumpa Nami Island I'll be back for sure.


Perjalanan dari Nami ke Petite France lumayan jauh sekitar 30 menit, dan jalanan yang mendaki dan berkelok kelok sampe sampe kita lumayan mual karena busnya tetep ngebut walaupun jalannya kecil dan licin, yaudah kita bawa tidur aja biar gak tambah mabok.

Akhirnya sampe juga di Petite France tapi yang masuk ke dalem cuma saya dan Suci, sedangkan mba Rika gak tertarik buat nanjak2 masuk ke dalem dan mutusin buat ngopi2 cantik di convenience strore depan pintu masuk Petite France.

Ternyata Petite France itu kecil dan bisa dikelilingin dalam waktu 15 menitan. Tapi dekorasinya bagus, cocok buat tempat foto foto.








Udah capek keliling keliling kita putuskan untuk pulang langsung ke penginapan dan membatalkan jadwal ke Garden of Morning Calm karena udah terlalu malam dan takut ketinggalan City Tour Bus yang terakhir dan juga subway.
Kita gak balik lagi ke Gapyeong Station karena terlalu jauh dari Petite France, kita putuskan untuk naik subway dari Cheongpyeong Station.

Sampai apartment perut keroncongan plus kedinginan kita putusin buat late dinner dulu sebelum bobo cantik. Dengan modal perbekalan yang udah kita bawa dari Jakarta kita akhirnya masak alakadarnya.
Late Dinner (muka disamarkan sebut saja Mawar)

 To be continue to Day 4.

Check vlog kita disini ya.


Sabtu, 27 Februari 2016

Korea Winter Trip Day 2 - Jisan Ski Resort, Myeongdong, MOM House, Namsan Tower


Hari kedua di Seoul udah gak sabar ingin menjelajah kota cantik ini.
Jadwal hari kedua kami di Seoul sebenarnya hanya main ski di Jisan dan ke Namsan Tower.
Tapi dapet bonus explore tempat2 lain di Seoul hehe.

Jisan Ski Resort.
Menurut beberapa blog yang saya baca, Jisan ini salah satu tempat main ski yang jaraknya paling dekat dari Seoul + 1 jam. Ada juga sebenernya tempat main ski yang ngehits banget buat anak muda Seoul namanya Vivaldi Park Ski Resort tapi harganya gak bersahabat hehe, jadilah kami pilih buat ke Jisan Ski Resort aja, selain harganya ramah sama kantong kita, paketnya juga sudah termasuk antar jemput bus jadi gak pusing buat nyari2 transportasi kan. Kalau mau lebih lengkap bisa langsung diliat di link ini. 
Tour guide kita dari Sally Tour namanya Jason dan sehari sebelumnya dia udah sms kita ngasih tau kalau dia bakalan jemput jam 7 pagi di lobby apartment. As you know korea itu 2 jam lebih cepet dari jakarta, jadi kalau di jakarta itu masih 5 pagi and it means mata kita bertiga belum mau diajak melek.
Pagi itu waktu menunjukkan pukul 6.55 am waktu Seoul dan kita bertiga masih ngulet2 cantik di atas kasur, alhasil dengan secepat kilat ganti baju berlapis2 yang ribet itu dan modal cuci muka sikat gigi pake perfume seabrek-abrek dengan kepercayaan diri yang tinggi akhirnya jalan2 hari ini fixed kita gak mandi. Hahahahaha.
Kita telat 10 menit dan udah di telephone terus sama si Jason (maap ya telat), ternyata kita harus jemput peserta tour lainnya dulu di daerah Insadong baru kita berangkat ke Jisan.
Sally Tour ini nyediain paket sehari untuk main ski, itu semua udah termasuk penyewaan outfitnya dan ski gear, jadi gak ada biaya tambahan lagi, plus tour guide kita si Jason juga ngajarin cara meluncur yang baik dan benar buat level beginner. Lumayan lah ya. Pake Ski gear itu ternyata berattttt pake banget. Mungkin karena cuacanya juga dingin jadinya kesemutan tangan dan kaki pun jadi gak berasa. Tapi kami senang bisa megang saljuuuuu yippie.
Ski Time
Kurang lebih kita main ski sekitar 2 jam, itu aja kaki sama tangan udah sakit banget. Selesai main ski kita capcus balik ke Seoul, ternyata Sally Tour ini juga udah sepaket sama tour ke Ginseng Center namanya "Ginswell". Di tempat ini kita dijelasin gimana sejarahnya tanaman ginseng dan cara menanam dan dijelasin juga kenapa harga Ginseng bisa selangittttt serta manfaat dari tanaman Ginseng sendiri. Kita dikasih nyoba juga minuman ginseng dan dodol ginseng asli bukan olahan. Sebenernya di blog orang lain gw udah baca klo si Sally Tour ini kerjasama sama Ginseng Center ini untuk ngejual Ginseng yang muahal harganya itu.
Gw udah gak niat beli mengingat bawa Won pas2an tapi entah mengapa mungkin karena hati ini sungguh mulia ingin berbakti kepada orang tua atau emang gw kesirep sama keinginan dua temen gw yg cantik2 itu akhirnya gw dengan suka rela patungan beli paket ekstrak Ginseng yang dijual satu box isi tiga botol (gw curiga kenapa bisa pas bgt jumlahnya) yang GAK dijual keluar korea, baru dipanen setelah 6 TAHUN, yang di boxnya ada gambar BENDERA KOREA dan ada huruf kanjinya yang menyerupai huruf "F" yang ada kakinya dan harganya klo kita totalin bertiga bisa buat biaya penginapan 6 hari lagi. Haha. Eniwei BoNyok gw seneng dibawain Ginseng jadi yasutralah fixed gw anak baik hehe.

Ginseng (oleh2 MEWWWAAHH)



Setelah dapet pengalaman berharga dari Ginseng Center, this is the end of our tour with Sally. Kita bisa minta di drop off dimana aja ditempat yang kita minta *katanya* tapi gw minta di drop di Namsan Tower dia bilang gak bisa karena mereka effort klo harus ke Namsan, yaudah gw minta di drop di Myeongdong Station, gak ngerti gw ngomong pas lagi angin kenceng makanya kata "Station" nya gak kedengeran sama si Jason atau emang dianya aja yangggg akh yasudahlah. Intinya kita di turunin di "daerah" Myeongdong, bukan di Myeongdong Station. Ibaratnya nih kalau di Jakarta, kita minta diturunin di Stasiun Sudirman tapi karena Sudirmannya aja yang kedengeran jadi kita diturunin di depan gedung Summitmas 1, gak salah donk kan masih jalan Jend. Sudirman. Nah bayangin deh jalan kakinya gimana kita ke Namsan Tower, ngeri ngeri sedappp.
But dari segala perkara gw percaya semua indah pada waktunya. #halahhhh#
Karena kita diturunin di ujungnya Myeongdong jadilah kita malah sekalian explore Myeongdong Street dan sempet ngunjungin rumah MERTUA juga *mulai ngayal*.
Myeongdong Street itu ruamee banget, ya rame orang yang lalu lalang ya rame pejual kaki lima juga.
Disini tempatnya klo mau nyobain jajanan korea, apa aja you name it ada. Kali ini kita berkesempatan untuk nyobain Gyeran-Bbang (계란빵) atau Egg Bread kayak kue bolu gitu cuma diatasnya ada telor ceplok, rasanya endeusss pas sama cuaca dingin yang bikin mulut kaku tangan beku, megang makanan ini tangan langsung hangat mulut pun jadi hangat, passsssss.

Gyeran-Bbang (계란빵)
Terus kita juga nyobain pancakenya orang korea namanya Hotteok, pancake goreng isinya red bean and it is sweet.
Hotteok
Terakhir kita juga nyobain streetfood Seafood Squid berhubung gw alergi makan seafood jadi yang nyobain makanan ini Suci dan Mba Rika aja. Katanya sih rasanya enak, daging squidnya juicy dan empuk, bumbunya juga meresap.

Grilled Squid
Acara makan-makan kita gak berakhir di sini, karena jalan jauh seharian belum kena nasi plus udaranya makin dingin, setelah muter-muter nyari restoran halal akhirnya dapet juga. Kita makan ayam-ayaman lagi hari ini setelah hari pertama makan ayam goreng yang masih ada kita simpen di kulkas apartment. Tapi kali ini kita makan ayam semur kalo di Indonesia. Nama koreanya "Jjimdak" isinya ayam *of course* kayaknya satu ekor karena banyak banget, trus ada sayurannya juga wortel, kentang, bawang bombay, gak ketinggaln rice cake "tteok" (sepertinya rice cake ada di semua menu makanan korea) plus "glass noodles" di Indonesia lebih dikenal sebagai "Soun" bumbunya dari soy sauce persis kayak semur. Rasanya enak bisa diterima lidah kita orang Indonesia #emang laper aja jadi semua enak#

Jjimdak
Selesai makan kita lanjut jalan lagi karena tujuan utama kita belum kesampean yaitu Namsan Tower.
Jalan jalan dan jalan lagi udah hampir nyampe tempat tujuan, kita udah nyebrang dan ninggalin kawasan Myeongdong, tiba-tiba di depan mata gw mengenali jalanan yang udah gw hafalin selama 9 bulan. Yessss rumah mertuaaaaa. Hahahaa. FYI bagi yang belum tau gw ini "SparKyu" bagi yg gak tau sparkyu itu apa, itu adalah nama fandomnya Super Junior "Kyuhyun". Yes I am SparKyu.
Gak mau melewatkan kesempatan di depan mata dengan sedikit merajuk akhirnya kita mampir ke "rumah mertua" a.k.a kyuhyun guesthouse and cafe "MOM House".


MOM House "Kyu's"
 Setelah puas liat2 di cafenya Kyu sekalian nebar "pelet" di segala sudut biar dia kesemsem sama gw *kidding* kita lanjutkan perjalanan ke Namsan Tower.
Untuk ke area Namsan Tower kita harus naik cable car, dan menuju ke cable car kita harus naik lift kecil dulu dan free untuk lifnya aja, kalau cable car nya bayar 8.000 KRW.
Sebenernya ada cara lain untuk ke Namsan Tower yaitu naik bus khusus dari Myeongdong Station sampe ke area Namsan terus nyambung jalan kaki plus mendaki ratusan mungkin ribuan anak tangga buat nyampe ke Namsan Tower dan gw ogah milih cara yang ke dua hehe.
Lift to Cable Car Namsan
Namsan Tower Station

Setelah naik Cable Car kita mikirnya udah terbebas dari tangga tangga lucu itu, ternyata tidak masih ada sekitar 50 anak tangga yang harus didaki, dan itu bikin super exhausted mengingat kita udah jalan kaki jauh banget plus udara makin menusuk tulang.
Tapi semua terbayar sama pemandangan kota Seoul di malam hari dari ketinggian. Mission accomplished, Namsan Tower check list.






 Like usual, if you want to see our vlog please check this out. Korea Day 2